Adolf Hitler didepan corong radio |
Dalam upaya untuk mendapatkan dukungan bagi pemerintah barunya, pada bulan Juli, Kanselir Franz von Papen menyelenggarakan pemilihan umum lagi. Partai Nazi dibawah Hitler sekarang mempunyai dukungan dari kelas atas dan menengah, memenangkan 230 kursi, sehingga menjadi partai terbesar di Reichstag. Namun Partai Sosial Demokrat Jerman (133 kursi) dan Partai Komunis Jerman (89 kursi ) masih mendapat dukungan dari kelas pekerja perkotaan dan menjadi oposisi bagi Nazi di parlemen.
Ketika Pemerintahan Kanselir Franz von Papen jatuh, Hitler menuntut jabatan Kanselir Jerman tetapi presiden Paul von Hindenburg menolak dan malah memberikan posisi kanselir kepada Mayor Jenderal Kurt von Schleicher. Hitler menjadi geram dan mulai meninggalkan strateginya halusnya dan mulai memperlihatkan pandangan aslinya yang ekstremis. Dalam salah satu pidatonya, ia menyerukan diakhirinya demokrasi suatu sistem yang ia digambarkan sebagai "aturan untuk orang-orang bodoh, suam-suam kuku, gamang, setengah hati, pengecut, kelemahan, dan ketidak mampuan"
Batallion SA sedang berparade 1933 |
Perilaku dari anggota NAZI semakin menjadi lebih ganas. Pada satu kesempatan 167 orang orang NAZI memukuli 57 anggota Partai Komunis Jerman di Reichstag. Mereka kemudian diseret keluar dari gedung. Para anggota SA juga melakukan tindakan kekerasan yang mengerikan terhadap orang-orang sosialis dan komunis. Dalam satu insiden di Silesia, seorang pemuda anggota KPD (Kommunistische Partei Deutschlands) telah ditusuk matanya sampai keluar dengan tongkat biliard dan kemudian ditikam sampai mati di depan ibunya sendiri. Empat anggota SA dihukum karena perbuatan tersebut. Banyak orang terkejut ketika Hitler mengirimkan surat dukungan untuk empat orang itu dan berjanji untuk melakukan apa yang dia bisa untuk membebaskan mereka.
Insiden seperti itu membuat khawatir banyak orang Jerman, dan dalam pemilihan yang berlangsung pada bulan November 1932 dukungan untuk Partai Nazi jatuh. Partai Komunis Jerman memperoleh peningkatan menjadi 100 kursi. Hitler menggunakan kejadian ini untuk menciptakan rasa panik dengan klaim bahwa negara Jerman sudah berada di ambang Revolusi Bolshevik dan hanya partai NAZI bisa mencegah hal ini terjadi.
Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman 1933
Sekelompok industrialis terkemuka yang takut revolusi komunis terjadi di Jerman mengirim petisi kepada Presiden Paul von Hindenburg agar menjadikan Hitler sebagai Kanselir Jerman . Presiden Hindenberg dengan enggan menyetujui permintaan mereka dan pada usia empat puluh tiga, Hitler menjadi Kanselir baru Jerman.
Adolf Hitler dan Presiden Jerman Paul von Hindenburg |
Meskipun Hitler mendapat dukungan dari sebagian besar penduduk Jerman, namun ia tidak pernah memperoleh mayoritas suara. Suara terbanyak yang berhasil diperoleh Partai Nazi adalah 37,3 persen yang mereka peroleh pada bulan Juli 1932. Ketika Hitler menjadi kanselir di bulan Januari 1933, Partai Nazi hanya menguasai sepertiga dari kursi di Reichstag.
Segera setelah Hitler menjadi kanselir ia mengumumkan untuk diadakan pemilu baru. Hermann Goering mengadakan pertemuan yang dihadiri para industrialis penting di mana pada pertemuan itu dia mengatakan kepada mereka bahwa Pemilu 1933 bisa menjadi yang terakhir di Jerman untuk jangka waktu yang lama. Goering menambahkan bahwa Partai NAZI akan membutuhkan sejumlah besar uang untuk memastikan kemenangan. Mereka yang hadir menanggapinya dengan menyumbang 3 juta Reichmark. Joseph Goebbels menulis dalam buku hariannya setelah pertemuan: "Radio dan pers sudah kita kuasai, bahkan uang sangat melimpah pada saat ini.."
Di belakang layar Goering, yang merupakan menteri dalam negeri pada pemerintahan Hitler, sedang sibuk melakukan pemecatan para perwira polisi senior dan menggantinya dengan pendukung Nazi. Orang-orang ini kemudian hari akan dikenal sebagai Gestapo. Goering juga merekrut 50.000 anggota Sturm Abteilung (SA) untuk bekerja sebagai pembantu polisi. Hermann Goering kemudian menyerbu markas utama Partai Komunis (KPD) di Berlin dan mengklaim bahwa ia telah menemukan sebuah plot untuk menggulingkan pemerintah. Para pemimpin KPD tersebut ditangkap namun tidak ada bukti yang didapat untuk mendukung tuduhan Goering tersebut. Ia juga mengumumkan bahwa ia telah menemukan plot komunis untuk meracuni pasokan susu Jerman.
Gedung Reichstag dibakar
Pada 27 Februari 1933, seseorang membakar gedung Reichstag. Beberapa orang ditangkap termasuk seorang yang terkemuka, Georgi Dimitrov, sekretaris jenderal Komintern, organisasi komunis internasional. Dimitrov akhirnya dibebaskan tapi seorang pemuda dari Belanda, Marianus van der Lübbe pelaku pembakaran yang tertangkap tangan di tempat kejadian akhirnya dieksekusi untuk kejahatan ini. Lübbe adalah pemuda gelandangan yang berideologi komunis dan Hermann Goering menggunakan informasi ini untuk mengklaim bahwa pembakaran gedung Reichstag adalah bagian dari plot KPD (Partai Komunis Jerman ) untuk menggulingkan pemerintah.
Hitler memberikan perintah bahwa semua pemimpin Partai Komunis Jerman harus "digantung malam itu." Paul von Hindenburg memveto keputusan ini tapi setuju bahwa Hitler harus menjalankan "kekuasaan diktator" untuk menyelamatkan negara. Kandidat KPD dalam pemilu ditahan dan Hermann Goering mengumumkan bahwa Partai Nazi berencana untuk membasmi komunis Jerman.
Kamp Konsentrasi di buka untuk pertama kalinya
Ribuan anggota Partai Demokrat Sosial dan Partai Komunis ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi yang baru saja dibuka. Istilah konsentrasi berarti mengumpulkan / memusatkan musuh ke dalam area yang terbatas. Hitler menyebut kamp-kamp ini sebagai kamp konsentrasi seperti yang digunakan oleh Inggris selama Perang Boer.
Pertemuan-pertemuan partai sayap kiri untuk persiapan menghadapi pemilu 1933 selalu dibubarkan oleh orang-orang Sturm Abteilung (SA) dan beberapa kandidatnya dibunuh. Koran yang didukung partai-partai politik sayap kiri ditutup selama Pemilu 1933.
Meskipun keadaan sangat sulit bagi partai-partai oposisi untuk berkampanye dengan layak, Hitler dan partai Nazi tetap gagal untuk memperoleh mayoritas suara pada pemilihan umum 5 Maret 1933. Partai NAZI mendapatkan 43,9% suara ( 288 kursi dari 647 yang tersedia). Kenaikan suara Nazi terutama berasal dari daerah pedesaan Katolik yang takut kemungkinan komunis yang ateist memegang kekuasaan pemerintah.
Setelah Pemilihan Umum 1933 Hitler mengusulkan undang-undang-Enabling Act (Ermächtigungsgesetz) yang akan memberinya kekuasaan tak terbatas bagi pemerintahannya. Tindakan semacam itu membutuhkan tiga-perempat dukungan dari anggota Reichstag. Semua anggota aktif Partai Komunis, berada di kamp-kamp konsentrasi, bersembunyi, atau telah kabur meninggalkan negara Jerman (diperkirakan 60.000 orang meninggalkan Jerman selama beberapa minggu pertama setelah pemilu). Hal ini juga berlaku juga untuk sebagian besar pemimpin partai sayap kiri lainnya, partai Sosial Demokrat (SDP). Namun, Hitler masih membutuhkan dukungan dari Pusat Partai Katolik (BVP) untuk meloloskan undang-undang ini. Oleh karena itu Hitler menawarkan kepada BVP bahwa pemerintah Nazi akan menjamin hak-hak Gereja Katolik. BVP setuju dan ketika suara itu diambil, hanya 94 anggota SDP memilih menentang RUU tersebut.
Adolf Hitler menjadi diktator Jerman (1933)
Hitler sekarang menjadi diktator Jerman (hanya Angkatan Bersenjata Jerman yang belum dapat dia kontrol). Langkah pertama yang diambilnya adalah mengambil alih serikat buruh, sebagai balas jasa bagi para Pengusaha Kaya yang telah mendukungnya. Para pemimpinnya dikirim ke kamp konsentrasi dan organisasinya diletakkan di bawah kendali Partai NAZI. Gerakan serikat buruh sekarang dikenal sebagai Front Buruh.
Partai Komunis dan Partai Sosial Demokrat juga dilarang. Menyelenggarakan segala bentuk kegiatan bagi kedua partai tersebut dianggap melawan negara dan akan dilakukan penangkapan. Sebulan kemudian Hitler mengumumkan bahwa Partai Katolik Pusat, Partai Nasionalis dan semua partai politik lain selain Partai NAZI adalah ilegal, dan pada akhir tahun 1933 lebih dari 150.000 tahanan politik berada di kamp konsentrasi. Hitler memperingatkan orang-orang yang dibebaskan dari kamp untuk tidak mengatakan kepada siapa pun pengalaman mereka selama berada di dalam kamp, atau mereka akan dikirim kembali ke kamp.
Tidak hanya politisi sayap kiri dan aktivis serikat buruh yang dikirim ke kamp konsentrasi. Gestapo juga mulai menangkap pengemis, pelacur, homoseksual, pecandu alkohol dan siapa saja yang tidak mampu bekerja untuk dimasukan kedalam kamp konsentrasi. Meskipun beberapa tahanan disiksa, orang-orang yang tewas selama periode ini adalah tahanan yang dikatakan mencoba melarikan diri dan mereka digolongkan sebagai "tak tersembuhkan dari penyakit gila".
Negara Jerman yang sekarang dipimpin Hitler dikenal sebagai negara fasis. Istilah Fasis awalnya digunakan untuk menggambarkan pemerintah Benito Mussolini di Italia.
Negara fasis italia hanya punya satu partai yaitu partai fasis yang menekankan patriotisme, persatuan nasional, kebencian terhadap komunisme, pengaguman pada nilai-nilai militer dan ketaatan tanpa syarat. Hitler sangat dipengaruhi oleh Mussolini, dan negara Jerman yang dipimpinnya banyak mempunyai karakteristik yang sama dengan Italia dibawah Benito Mussolini.
Sistem ekonomi Jerman tetap kapitalis, tetapi negara memainkan peran yang lebih menonjol dalam mengelola perekonomian terutama dalam menekan gejolak kaum buruh. Para pelaku industri kadang-kadang disuruh untuk memproduksi barang-barang tertentu dan menetapkan harga yang harus mereka patok untuk barang tersebut. Pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk memerintahkan pekerja untuk pindah ke bagian mana mereka diperlukan.
Dengan kekuasaan yang tak terbatas ini pemerintah Hitler mampu mengendalikan faktor-faktor seperti inflasi dan pengangguran yang menyebabkan kesulitan-kesulitan dalam tahun-tahun sebelumnya. Karena pemerintah umumnya membiarkan perusahaan untuk mengelola keuntungan mereka, para industrialis cenderung dapat menerima kehilangan sebagian kebebasan mereka.
Di bawah fasisme, sumber paling potensial dari oposisi telah dihapus yaitu partai politik dan gerakan serikat buruh. Namun, Hitler tidak pernah merasa cukup kuat untuk mengambil alih kontrol atas Angkatan Bersenjata Jerman, dan sebelum mengambil keputusan penting dia selalu harus mempertimbangkan bagaimana angkatan bersenjata akan bereaksi.
Pada saat Hitler memperoleh kekuasaan ia berhenti menjadi seorang Kristen yang taat. Dia tidak memiliki keyakinan diri untuk menghapuskan agama Kristen di Jerman. Pada tahun 1934 Hitler menandatangani perjanjian dengan Paus Pius XI di mana ia berjanji untuk tidak mencampuri urusan agama jika Gereja Katolik setuju untuk tidak terlibat dalam politik di Jerman.
Rakyat Jerman tidak memiliki kebebasan untuk memprotes di Pemerintahan Hitler. Semua organisasi politik dilarang atau di bawah kendali Nazi. Kecuali untuk referendum sesekali, semua pemilu, lokal dan nasional, dihapuskan.
Semua informasi yang diterima rakyat Jerman disortir terlebih dahulu,hanya yang dianggap mendukung keyakinan fasis yang diperbolehkan. Sebagai Menteri Propaganda, Joseph Goebbels terus mengawasi dengan ketat segala informasi yang dikeluarkan oleh surat kabar, majalah, buku, siaran radio, drama dan film.
Hitler, yang telah sangat dipengaruhi oleh guru sejarahnya semasa masih bersekolah, menyadari sepenuhnya bahwa sekolah merupakan ancaman potensial terhadap dominasi ideologi fasis. Para guru yang bersuara kritis terhadap pemerintahan Hitler dipecat dan sisanya dikirim untuk dilatih menjadi seorang fasis yang baik.
Anggota organisasi pemuda NAZI seperti /Pemuda Hitler semacam Pramuka, juga diminta untuk melaporkan gurunya yang meragukan fasisme. Semua buku pelajaran sekolah ditarik dan ditulis ulang oleh pemerintahan NAZI.
Hitler Youth, kecil-kecil sudah jadi fasis |
Diterjemahkan dari: www.spartacus.schoolnet.co.uk
Tag :
Adolf Hitler
1 Komentar untuk "Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman-Riwayat Hidup Sang Diktator bagian 6"
kenapa harus main di BOLAVITA ?
karena kami memberikan Bonus FreeKredit Untuk Setiap Member Baru Gabung Dengan BOLAVITA
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : +6281377055002
Wechat : Bolavita
Line : Cs_bolavita
BBM: D8C363CA