Gregor Strasser-Penentang Hitler dari Dalam Partai Nazi


Gregor Strasser
Gregor Strasser
Gregor Strasser adalah anggota awal Partai Nazi dan seorang yang berjasa besar dalam membesarkan partai tersebut. Ketika Adolf Hitler sedang menjalani hukumannya pada tahun 1924 karena kudeta Nazi yang gagal, Strasser berusaha untuk mengambil alih Partai Nazi dan membelokkan arah ideologis partai tersebut. Ia gagal dalam hal ini dan pada tahun 1934 Strasser mendapat ganjaran yang setimpal untuk usahanya yang dianggap Hitler sebagai pengkhianatan.

Gregor Strasser lahir pada tanggal 31 Mei 1892. Ia bertugas di Perang Dunia Pertama dan perpangkat letnan ketika perang tersebut berakhir. Dia dianugerahi Iron Cross (Kelas Satu dan Dua) untuk keberaniannya. Seperti banyak mantan tentara PD I lainnya, Strasser membenci Perjanjian Versailles dan fakta bahwa wakil-wakil dari pemerintah Weimar telah menandatanganinya. Dia sepaham dengan berbagai organisasi politik sayap kanan yang ada di Jerman pasca-1918 dan akhirnya bergabung Partai Nazi yang baru saja dibentuk.

Dia dan para pengikutnya di Landshut berusaha membantu Hitler selama berlangsungnya Beer Hall Putsch di Munich. Namun, ia datang terlambat dan percobaan kudeta telah digagalkan oleh para polisi. Hitler ditangkap dan partai Nazi dalam keadaan tanpa pemimpin. Sementara Hitler menjalani hukuman penjara di Landsberg, Strasser mengambil alih sebagai wakil ketua partai. Dia terbukti dapat bekerja keras dan mempunyai keterampilan dalam mengorganisasi partai. Dia memutuskan untuk melakukan pekerjaan penuh waktu di partai dan akibatnya dia harus menjual toko obatnya.

Ia mendirikan sebuah penerbitan surat kabar dengan uang hasil penjualan tokonya dan memberi nama 'Berliner Zeitung Arbeiter'. Saudaranya Otto menjadi editornya. Dia juga memperkenalkan buletin partai yang diterbitkan bagi anggota partai. Buletin partai Ini disebut 'NS-Briefe' dan Strasser meminta Dr Joseph Goebbels yang waktu itu berumur 24 tahun untuk menjadi editornya.

Pada waktu itu Hitler sedang menjalani masa hukumananya di penjara Landsberg, Strasser memutuskan bahwa partai Nazi harus mempunyai arah ideologi yang baru. Bertentangan dengan nilai partai yang sering Hitler pidatokan ' Blood and Soil (Darah dan Tanah)' - bahwa yang diperjuangkan oleh partai adalah rakyat Jerman yang diutamakan yang berasal dari latar belakang daerah pertanian dan pedesaan - Strasser percaya sebaliknya - bahwa orang kota dan industrialisasi yang perlu dikedepankan jika Jerman ingin membangkitkan lagi kejayaannya seperti masa lampau dan mendominasi Eropa.

Pada konggres partai di Bamberg 1926 , Strasser didukung oleh saudaranya, Otto, dan Goebbels. Namun, segera menjadi jelas bagi Goebbels bahwa Hitler memiliki lebih banyak pendukung dibandingkan Strasser, akibatnya Goebbels menyeberang ke pihak Hitler dan hal ini mengakibatkan Strasser menyebut Goebbels sebagai " si kerdil yang licik".

Hubungan antara Hitler dan Strasser tidak pernah membaik seiring berjalannya waktu.Hitler berusaha mendekati Strasser dan memberinya jabatan sebagai Reich Organisation Leader Partai Nazi. Tapi kedudukan ini tidak memuaskan Strasser walaupun ia menerima jabatan tersebut.

Puncaknya terjadi pada bulan Juli tahun 1932, ketika Hitler menunjuk Hermann Goering sebagai Ketua Reichstag/Parlemen. (Partai Nazi adalah partai terbesar di Reichstag setelah pemilu 1932 dan sebagai pemimpin partai,Hitler bertanggung jawab untuk menunjuk Pejabat Ketua Perwakilan). Penunjukan Goering adalah 'tamparan' yang nyata bagi Strasser. Selama ini ia menganggap dirinya sebagai orang nomer dua di Partai dan walaupun ia sudah bekerja keras untuk membesarkan partai, ia merasa sudah tidak ada masa depan lagi baginya di Partai Nazi.

Kanselir Kurt von Schleicher merasakan adanya sebuah perpecahan di dalam Partai Nazi dan memutuskan untuk memanfaatkannya untuk memenuhi ambisinya. Dia menawarkan kedudukan Wakil Kanselir dan Perdana menteri Prusia kepada Strasser, asalkan Strasser dan para pengikutnya di partai Nazi mendukungnya. Hitler marah dan meminta Strasser untuk datang bertemu dengannya di Kaiserhof. Keduanya saling menuduh telah melakukan pengkhianatan. Pada bulan Desember 1932 Strasser meletakkan jabatannya dalam partai Nazi. Dan untuk sementara waktu tampaknya akan terjadi kekacauan didalam partai karena ditinggalkan Strasser dan para pengikutnya karena selama ini mereka yang menjadi pejabat pengurus partai . Rudolf Hess ditunjuk untuk menggantikan kedudukan Strasser sebagai ketua Pusat Komisi Politik.

Strasser pergi ke Italia dan untuk sementara menetap disana . Ketika ia kembali ke Jerman ia bekerja untuk sebuah perusahaan kimia dan menjauh dari dunia politik.

Setelah Hitler menjadi Kanselir pada 30 Januari 1933, nasib Strasser sudah jelas diputuskan meskipun ia tidak aktif dalam politik setelah pertemuan di Kaiserhof. Dia dibunuh pada Malam Pisau Panjang (30 Juni 1934). Hitler tidak melupakan ataupun memaafkan pengkhianatannya.

Ditulis kembali oleh
Perang Dunia 2

Henki Triswanto

Hanya tertarik pada Perang Dunia 2, apa yang telah saya pelajari,saya share-kan kembali, agar saya mendapat lebih banyak lagi....

Tag : Nazi
Back To Top