Pemberontakan Spartacist Jilid 2 (3-12 Maret 1919)

Para Spartacists berpikir bahwa - meskipun mereka sudah menderita kekalahan pada bulan Januari - kelanjutan dari sebuah revolusi komunis masih bisa dimungkinkan. Pada tanggal 3 Maret 1919, sidang paripurna dewan komunis pekerja Berlin memutuskan dengan suara mayoritas untuk melancarkan pemogokan umum yang bersifat politis demi kelanjutan revolusi .

Mereka menuntut pengakuan adanya dewan pekerja dan dewan prajurit, pembebasan tahanan politik, penghapusan pengadilan militer, penghapusan relawan dari federasi ekstremis sayap kanan (semacam freikorps).

Pemerintah Jerman segera menyatakan keadaan darurat di Berlin dan memberi perintah kepada Freikorps untuk memasuki kota tersebut pada tanggal 4 Maret. Pada sore itu, kerumunan orang berkumpul di luar markas besar kepolisian di Alexanderplatz dan, mereka mendapati diri mereka sedang dikepung oleh satu detasemen Freikorps bersenjatakan senapan mesin yang terpasang pada mobil lapis baja mereka.

5 Maret 1919-serangan terhadap markas polisi ( Polizeipräsidium )

Pada hari berikutnya Divisi Agkatan Laut Jerman menerima kabar bahwa mereka telah ' dibubarkan ' berdasarkan sebuah pengumuman resmi dari pemerintah. Tidak terima dengan hal tersebut , sekelompok pelaut mendekati markas Polisi Berlin untuk menyuarakan protes mereka .Sehari sebelumnya, salah satu tentara Freikorps menembak salah satu pelaut dan membuatnya terluka parah. Marah dan ingin balas dendam, para pelaut menggabungkan diri mereka dengan kaum revolusioner. Malam itu massa yang marah, termasuk pelaut, mengepung kantor polisi.

Tanggal 6 Maret merupakan klimaks dari pertempuran. Kolonel Reinhard tiba di dekat Alexanderplatz dengan pasukan Freikorpsnya bersama sejumlah tank. Infanteri dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan mulai membuat jalan terobosan melalui kedudukan parai revolusioner, dengan cepat mengambil alih posisi kunci mereka.

Namun, para revolusioner yang bertahan di suatu gedung yang bernama 'People's Marine House' memberikan perlawanan yang gigih. Untuk menghancurkan perlawanan revolusioner ini bantuan serangan udara dipanggil -namun para pelaut tetap melanjutkan pertarungan. Pasukan Freikops menyerang sampai tiga gelombang untuk memperoleh kemenangannya.

09-12 Maret , 1919-pertempuran Lichtenberg

Kedudukan para Spartacists dan sekutu mereka perlahan-lahan mulai terdesak sampai ke petak-petak rumah milik kaum kelas pekerja di Berlin Timur. Di sini mereka melemparkan barang-barang di jalan untuk membuat barikade dan mengubah seluruh rumah-rumah di Lichtenberg menjadi benteng bersenjata. Diperkirakan 10.000 revolusioner siap untuk pertempuran terakhir mereka.

Pada tanggal 9 Maret beredar rumor bahwa kantor polisi Lichtenberg telah diserbu oleh kaum revolusioner dan 70 polisi telah dieksekusi dengan darah dingin.
Banyak publikasi yang melaporkan pada hari berikutnya bahwa orang-orang telah : 'ditembak seperti binatang '. Cerita itu berlebihan. Fakta yang terjadi sebenarnya cuma 5 polisi tewas, meskipun penyebab pastinya masih tidak diketahui. Terlepas dari fakta-fakta tersebut, namun komandan freikorps disitu pada hari itu juga mengeluarkan perintah yang sangat terkenal jahatnya : "Setiap orang yang mengangkat senjata melawan pasukan pemerintah akan ditembak di tempat saat itu juga".

Selama empat hari berikutnya pasukan Freikorps menduduki Berlin Timur. Tiga puluh pelaut dari Divisi Angkatan Laut ditembak mati di sebuah halaman gedung karena keberanian mereka muncul di kantor pemerintah menuntut gaji mereka agar dibayar. Dalam suatu kasus, seorang ayah dan anaknya diseret ke jalan dan ditembak. Kejahatan mereka karena memiliki pegangan granat.

Pada tanggal 12 Maret, pasukan Freikorps menerjang kedalam gedung Dewan Pekerja Berlin, pusat perlawanan kaum Spartacist. Dewan dibubarkan secara paksa dan perdamaian perlahan kembali ke jalan-jalan di Berlin. Freikorps telah menghancurkan Spartacists dan para pelaut telah dikalahkan, namun harga yang harus dibayar cukup tinggi.

Banyak dari mereka yang terlibat dalam penumpasan pemberontakan pada saat itu percaya bahwa mereka telah menyelamatkan banyak jiwa dalam jangka panjang dengan melepaskan negara Jerman dari cengkeraman Teror Merah seperti yang akan dialami oleh jutaan orang di Rusia di bawah ideologi komunis.

Sumber=http://www.firstworldwar.com/features/bloodhounds.htm

Pasukan Freikorps mengepung Alexanderplatz
Pasukan Freikorps mengepung Alexanderplatz (Maret 1919)


Pasukan Freikorps mengepung Alexanderplatz
Pasukan Freikorps mengepung Alexanderplatz (Maret 1919)



Pasukan Freikorps berusaha merebut Markas polisi  (Polizeipräsidium) (Maret 1919)
Pasukan Freikorps berusaha merebut Markas polisi  (Polizeipräsidium) (Maret 1919)



Pasukan Freikorps berusaha merebut People's Marine House (Maret 1919)
Pasukan Freikorps berusaha merebut People's Marine House (Maret 1919)



Pasukan Freikorps berusaha merebut People's Marine House (Maret 1919)
Pasukan Freikorps berusaha merebut People's Marine House (Maret 1919)


Pasukan Freikorps berusaha merebut People's Marine House (Maret 1919)
Pasukan Freikorps berusaha merebut People's Marine House (Maret 1919)


Pertempuran di f Lichtenberg (Maret 1919)
Pasukan Freikorps pada Pertempuran di f Lichtenberg (Maret 1919)


Pasukan Freikorps pada Pertempuran di f Lichtenberg (Maret 1919)
Pasukan Freikorps pada Pertempuran di f Lichtenberg (Maret 1919)


Pasukan Freikorps pada Pertempuran di f Lichtenberg (Maret 1919)
Pasukan Freikorps pada Pertempuran di f Lichtenberg (Maret 1919)

Ditulis kembali oleh
Perang Dunia 2

Henki Triswanto

Hanya tertarik pada Perang Dunia 2, apa yang telah saya pelajari,saya share-kan kembali, agar saya mendapat lebih banyak lagi....

Back To Top