7 November 1918, pada peringatan satu tahun jalannya Revolusi Rusia, Kurt Eisner dari Partai Demokrat Sosial Independen Jerman (USPD) berpidato didepan kerumunan orang-orang simpatisan komunis (diperkirakan berjumlah sekitar 60.000), di Theresienwiese (tempat diselenggarakan acara peringatan tersebut ). Dia mengajak massa agar melancarakan tuntutan tanpa kekerasan dalam 8 hari, menuntut tunjangan bagi pengangguran, Raja Ludwig III harus turun tahta sebagai raja Bavaria begitu juga Kaiser Wilhelm II sang Kaisar Jerman harus turun tahta juga, dan mengusulkan pembentukan Dewan Pekerja dan Tentara.
Negara Bagian Bavaria dengan Ibukota Munich |
Kerumunan massa berbaris menuju barak-barak tentara dan berhasil membujuk sebagian besar tentara untuk bergabung menjadi bagian dari revolusi hari itu. Malam itu juga, Raja Bavaria kabur ke pengasingannya. Keesokan harinya, Eisner menyatakan Bavaria sebagai "negara merdeka" - sebuah deklarasi yang menggulingkan monarki dibawah dinasti Wittelsbach yang telah memerintah lebih dari 700 tahun, dan Eisner menjadi Presiden Bavaria.
Kurt Eisner |
Setelah partai Eisner USPD kalah dalam pemilihan umum, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Pada 21 Februari 1919, ketika ia sedang dalam perjalanan ke parlemen untuk mengumumkan pengunduran dirinya, ia ditembak samapai mati oleh seseorang dari garis kanan/nasionalis. Pembunuhan ini menyebabkan kerusuhan di Bavaria, dan berita adanya revolusi ala Rusia sedang terjadi di Hungaria mendorong para komunis dan anarkis Bavaria untuk merebut kekuasaan.
Republik Soviet Bavaria
Pada tanggal 6 April, " Republik Soviet Bavaria " diproklamasikan. Awalnya, diperintah oleh beberapa anggota USPD seperti Ernst Toller dan Gustav Landauer, dan seorang anarkis seperti Erich Mühsam . Namun Ernst Toller, sebagai tokoh utamanya tidak terlalu handal bila berurusan dengan politik, dan pemerintahnya hanya berhasil sedikit dalam usaha memulihkan ketertiban kota.
Beberapa anggota kabinetnya hanya dipilih secara asal-asalan. Misalnya, Wakil Luar Negeri (yang telah beberapa kali dirawat di rumah sakit jiwa), menyatakan perang terhadap Swiss, atas penolakan Swiss untuk meminjamkan 60 lokomotif ke Republik Soviet Bavaria .
Eugene Levine |
Levine mulai melaksanakan reformasi komunis, yang termasuk mengambil alih apartemen mewah dan memberikannya kepada para tunawisma dan mengambil alih pabrik-pabrik dan menempatkannya di bawah kepemilikan dan kontrol dari para pekerja. Levine juga berencana untuk menghapuskan uang kertas dan mereformasi sistem pendidikan. Namun, ia tidak pernah punya waktu untuk melaksanakannya .
Levine menolak untuk berkolaborasi dengan tentara reguler di kota, dan dia membentuk pasukannya sendiri, Tentara Merah ( Rote Armee ) di bawah Rudolf Egelhofer, mirip dengan Tentara Merah Soviet Rusia.
Dalam rangka mendukung pemerintahan revolusioner, ribuan orang pengangguran secara sukarela bergabung dengan pasukan ini sehingga dalam waktu singkat Armee Rote mencapai jumlah 20.000 pasukan. Para Pengawal Merah mulai menangkapi orang-orang yang diduga kontrarevolusioner dan pada tanggal 29 April 1919 delapan orang yang dituduh sebagai mata-mata sayap kanan dieksekusi.
Pada tanggal 3 Mei 1919, Freikorps ( dengan kekuatan 30.000 orang ) bersama-sama dengan " Pengawal Putih Kapitalism " (dengan kekuatan 9.000 orang ) memasuki Republik Soviet Bavaria dan mengalahkan Komunis, setelah melalui pertempuran sengit di jalanan dimana lebih dari 1.000 pendukung komunis tewas. Sekitar 800 pria dan wanita ditangkap dan dieksekusi oleh Freikorps. Termasuk diantaranya Eugen Levine.
Source: http://ww1-propaganda-cards.com/Munich 1919.html
Pasukan Freikorps menahan seorang simpatisan komunis |
Pasukan Freikorps vs Republik Soviet Bavaria 1919 |
Tag :
Republik Weimar
1 Komentar untuk "Revolusi di Munich (Bavaria) - Mei 1919"
kenapa harus main di BOLAVITA ?
karena kami memberikan Bonus FreeKredit Untuk Setiap Member Baru Gabung Dengan BOLAVITA
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : +6281377055002
Wechat : Bolavita
Line : Cs_bolavita
BBM: D8C363CA