Adolf Hitler membuat Partai NAZI menjadi no.2 di Jerman (1930)-Riwayat Hidup Sang Diktator bagian 5


Emil Kirdorf, seorang industrialis yang kaya raya bertemu Adolf Hitler pada tahun 1927. Meskipun Kirdorf setuju dengan sebagian besar pandangan Hitler, ia tetap prihatin tentang beberapa kebijakan dari Partai NAZI. Dia sangat khawatir tentang pendapat dari beberapa orang di partai itu seperti Gregor Strasser yang berbicara tentang kebutuhan untuk mendistribusikan kekayaan di Jerman.

Adolf Hitler
Adolf Hitler
Hitler mencoba meyakinkan Kirdorf bahwa kebijakan ini hanya upaya untuk mendapatkan dukungan dari kelas pekerja di Jerman dan tidak akan dilaksanakan setelah ia mendapatkan kekuasaan. Kirdorf menyarankan bahwa Hitler harus menulis sebuah pamflet untuk disebarkan secara pribadi diantara pemimpin perusahaan industrialis terkemuka Jerman tentang kejelasan pandangan kebijakan ekonominya.

Emil Kirdorf dan teman temannya yang kaya dari golongan kanan sangat tertarik dengan ide Adolf Hitler untuk memenangkan kelas pekerja dan mengalahkan kelompok politik golongan kiri seperti Partai Demokrat Sosial dan Partai Komunis. Kirdorf dan pemimpin bisnis lainnya juga terkesan dengan rencana Adolf Hitler untuk menekan gerakan serikat buruh setelah Adolf Hitler mendapatkan kekuasaannya. Kirdorf bergabung dengan Partai NAZI dan mulai mencoba membujuk industrialis terkemuka lainnya untuk memasok Adolf Hitler dengan dana yang diperlukan untuk memenangkan kontrol Reichstag /Parlemen.

Kirdorf berharap agar Adolf Hitler mau menghapus kekuatan anggota sayap kiri dari Partai Nazi seperti Gregor Strasser, Ernst Roehm dan Gottfried Feder . Bila hal ini tidak dipenuhi, Kirdorf akan mengalihkan dukungannya kepada Partai Nasionalis Jerman (DNVP) yang dipimpin oleh Alfred Hugenberg.

Pada tahun 1928 pemilu Jerman, hampir dari 3% dari orang-orang memilih Partai NAZI. Hal Ini memberi mereka hanya dua belas kursi, dua puluh lebih sedikit dari yang mereka raih pada pemilu di bulan Mei 1924. Namun, partai itu terorganisasi dengan lebih baik dan keanggotaan telah tumbuh dari 27.000 pada 1925 menjadi 108.000 pada tahun 1928.

Joseph Goebbels
Joseph Goebbels
Salah satu anggota baru partai NAZI adalah Joseph Goebbels. Adolf Hitler pertama kali bertemu dengannya pada tahun 1925. Kedua pria itu terkesan satu sama lain. Goebbels menggambarkan pertemuan pertama mereka dalam buku hariannya: "dia menjabat tanganku, seperti seorang teman lama ,dengan mata biru besar seperti bintang. Dia senang bertemu denganku, aku menjadi sangat tersanjung. Orang itu memiliki segalanya untuk menjadi penguasa....... " .

Adolf Hitler mengagumi kemampuan Goebbels 'sebagai penulis dan pembicara. Mereka berbagi minat dalam propaganda dan bersama-sama mereka merencanakan bagaimana partai NAZI akan memenangkan dukungan dari rakyat Jerman.

Propaganda memerlukan banyak biaya dan uang adalah sesuatu yang Partai NAZI sangat kekurangan. Sedangkan Partai Demokrat Sosial Jerman didanai oleh serikat-serikat buruh dan partai-partai pro-kapitalis oleh para industrialis, sedangkan partai NAZI harus bergantung pada sumbangan dari anggota partai. Ketika Adolf Hitler mendekati industrialis kaya untuk membantunya, dia diberitahu bahwa kebijakan-kebijakan ekonominya (profit-sharing, nasionalisasi trust) terlalu sayap kiri.

Dalam upaya untuk mendapatkan kontribusi keuangan dari industrialis, Hitler menulis sebuah pamflet pada tahun 1927 berjudul Jalan Menuju Kebangkitan. Hanya sejumlah kecil pamflet tersebut dicetak dan hanya ditujukan untuk para industrialis terkemuka di Jerman. Alasan bahwa pamflet tersebut dirahasiakan karena berisi informasi yang akan membuat pendukung Hitler dari kelas pekerja menjadi marah. Dalam pamflet itu tersirat bahwa langkah-langkah anti-kapitalisme yang aslinya terdapat dalam dua puluh lima poin dari program NAZI tidak akan dilaksanakan jika ia mendapatkan kekuasaan.

Hitler mulai berpendapat bahwa "kapitalisme telah berjuang menuju puncak dengan cara mereka, melalui kapasitas mereka, dan atas dasar pencapaian ini mereka memiliki hak untuk memimpin." Hitler menyatakan bahwa sosialisme nasional berarti semua orang melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan tidak menimbulkan ancaman bagi harta milik kaum kaya raya. Beberapa industrialis makmur yakin dengan argumen ini dan memberikan sumbangan untuk Partai Nazi, bagaimanapun, sebagian besar terus mendukung partai lain, terutama dari sayap kanan German Nationalist Peoples Party (DNVP).

Heinrich Himmler
Heinrich Himmler
Seorang anggota baru NAZI lainnya adalah Heinrich Himmler. Hitler terkesan dengan fanatisme kebangsaannya dan kebenciannya yang mendalam kepada orang-orang Yahudi. Himmler percaya Adolf Hitler ditakdirkan untuk memimpin Jerman mencapai kejayaanya. Adolf Hitler, yang selalu rentan terhadap pujian, memutuskan bahwa Himmler harus menjadi pemimpin baru pengawal pribadinya, yaitu Schutzstaffel (SS).

Ekonomi Jerman terus membaik dan jumlah pengangguran menurun, menurun pula dukungan terhadap partai politik ekstremis semacam NAZI. Hal ini dibuktikan dalam Pemilu yang digelar pada Mei 1928, Partai NAZI hanya meraih 14 kursi, sedangkan partai-partai sayap kiri Jerman partai Sosial Demokrat (153 kursi ) dan Partai Komunis Jerman (54 kursi) masih terus tumbuh kepopulerannya.

Terbitnya Bintang Terang bagi Adolf Hitler

Nasib NAZI berubah dengan terjadinya Wall Street Crash di bulan Oktober 1929. Kejadian ini berpengaruh juga bagi negara Jerman, salah satu konsekuensi dari ini adalah peningkatan pesat dalam jumlah pengangguran di Jerman. Amerika Serikat yang putus asa dalam mencari modal di dalam negeri, mulai menarik pinjamannya dan menuntut pengembalian angsuran  pinjamannya dari negara2 Eropa. Negara Jerman yang ekonominya sangat bergantung pada investasi dari Amerika Serikat, mengalami penderitaan yang lebih parah dari negara Eropa lainnya.

Sebelum kejadian itu, terdapat 1,25 juta orang yang menganggur di Jerman. Pada akhir 1930 angkanya telah mencapai hampir 4 juta. Bahkan mereka yang mendapatkan pekerjaan banyak yang hanya bekerja paruh waktu. Dengan penurunan permintaan tenaga kerja, upah juga jatuh dan orang-orang dengan pekerjaan penuh waktu harus bertahan hidup dengan penghasilan yang rendah. Adolf Hitler, yang dianggap bodoh pada tahun 1928 ketika ia meramalkan bencana ekonomi, sekarang mulai dipandang berbeda. Orang-orang mulai mengatakan bahwa jika ia cukup pintar untuk memprediksi depresi ekonomi mungkin dia juga tahu bagaimana cara mengatasinya.

Dalam Pemilihan Umum yang diadakan pada bulan September 1930, Partai NAZI mengalami peningkatan perolehan jumlah kursi di parlemen dari 14 kursi menjadi 107 kursi. Adolf Hitler sekarang menjadi pemimpin partai terbesar kedua di Jerman. Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) masih menjadi partai terbesar di Reichstag /parlemen, tetapi tidak bisa menjadi penguasa di parleman , dan pemimpinnya Hermann Muller, harus bergantung pada dukungan dari partai lain untuk memerintah Jerman. Setelah SPD menolak untuk mengurangi tunjangan pengangguran, Mueller digantikan sebagai Kanselir oleh Heinrich Bruening. Dengan partainya yang hanya memiliki 143 wakil diantara 577 perwakilan di Reichstag, ia menemukan kesulitan untuk mendapatkan dukungan bagi kebijakan-kebijakannya dalam mengatur negara Jerman .

Adolf-Hitler-NSDAP-Nazi-Party-Meeting-Munich-1930
Adolf-Hitler pada pertemuan NSDAP/Partai Nazi di Munich-1930

Hitler menggunakan situasi ini untuk keuntungannya, mengklaim bahwa demokrasi parlementer tidak bekerja. Partai NAZI berpendapat bahwa hanya Hitler yang bisa memberikan pemerintah yang kuat, yang sedang diperlukan Jerman. Hitler dan pemimpin Nazi lainnya melakukan perjalanan keliling negeri dan memberikan pidato mengenai pandangan Partai Nazi terhadap hal ini.

Apa yang Hitler pidatokan sangat tergantung pada massa pendengarnya. Di daerah pedesaan ia berjanji untuk mendukung pemotongan pajak bagi petani dan melindungi harga pangan. Di daerah kelas pekerja ia berbicara tentang redistribusi kekayaan dan mengecam keuntungan besar yang diperoleh oleh toko-toko bermata rantai besar. Ketika ia berbicara kepada industrialis, Hitler berkonsentrasi pada rencananya untuk menghancurkan komunisme dan mengurangi kekuatan gerakan serikat buruh. Pesan utama Hitler adalah bahwa resesi ekonomi Jerman sebagai akibat Perjanjian Versailles. Selain menolak untuk membayar pampasan perang, Hitler selalu berusaha menghidar kalau disuruh menjelaskan bagaimana usahanya untuk meningkatkan roda perekonomian Jerman.

Paul von Hindenburg
Paul von Hindenburg
Dengan adanya perpecahan kekuasaan di Reichstag /parlemen, kekuasaan sebagai Presiden Jerman menjadi lebih penting. Pada tahun 1931 Hitler mencalonkan diri menantang Paul von Hindenburg untuk memperebutkan jabatan presiden. Hindenburg pada waktu itu berusia 84 tahun dan menunjukkan tanda-tanda kepikunan. Namun, sebagian besar penduduk Jerman masih ragu terhadap Hitler, dan dalam pemilu tersebut Hindenburg membuktikan bahwa ia masih memiliki mayoritas suara.

Kanselir Heinrich Bruening pemimpin Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) dan politisi senior lainnya khawatir bahwa Hitler akan menggunakan kekuatan SA untuk mengambil kekuasaan negara dengan kekerasan. Dipimpin oleh Ernst Roehm, anggota SA meningkat menjadi lebih dari 400.000 orang. Berdasarkan ketentuan Perjanjian Versailles, Negara Jerman hanya boleh mempunyai 100.000 tentara, dan karena itu tentaranya kalah jumlah dengan anggota SA. Di masa itu, orang-orang yang takut dengan komunisme bersedia untuk menjadi anggota SA ,untuk menghadapi kemungkinan revolusi oleh orang orang komunis. Namun, dengan meningkatnya jumlah aksi kekerasan yang dilakukan oleh anggota SA dan takut partai NAZI akan melakukan kudeta, maka kanselir Bruening membekukan organisasi SA. (bersambung)

Diterjemahkan dari: www.spartacus.schoolnet.co.uk

Ditulis kembali oleh
Perang Dunia 2

Henki Triswanto

Hanya tertarik pada Perang Dunia 2, apa yang telah saya pelajari,saya share-kan kembali, agar saya mendapat lebih banyak lagi....

Tag : Adolf Hitler
1 Komentar untuk "Adolf Hitler membuat Partai NAZI menjadi no.2 di Jerman (1930)-Riwayat Hidup Sang Diktator bagian 5"

Back To Top