Masa Muda Adolf Hitler-Riwayat Adolf Hitler bagian 1


Adolf Hitler lahir di Austria bukan di Jerman

Adolf Hitler
Adolf Hitler kecil

Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889, di kota kecil Braunau, Austria dekat perbatasan Jerman. Pada waktu itu Austria belum bergabung dengan Jerman. Kedua orang tua Hitler datang dari keluarga petani miskin. Ayahnya Alois Hitler, anak tidak sah dari seorang pembantu rumah tangga, adalah seorang yang cerdas dan ambisius dan kemudian menjadi seorang pejabat bea cukai senior. Klara Hitler adalah istri ketiga Alois. Alois dua puluh tiga tahun lebih tua dari Klara dan sudah memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya. Klara dan Alois memiliki lima anak tetapi hanya Adolf dan seorang adik perempuannya, Paula, yang dapat hidup dengan selamat sampai dewasa.

Alois Hitler berumur lima puluh satu ketika Adolf lahir. Alois sangat keras dalam mendidik anak-anaknya, agar kelak mereka menjadi manusia yang berguna. Alois memiliki seorang anak lain dari pernikahan sebelumnya tapi anak tersebut telah membuatnya begitu kecewa dan nasib anak tersebut berakhir di penjara karena kasus pencurian. Alois seorang ayah yang disiplin dan kejam, dia tak segan-segan memukul anaknya jika anak itu tidak mau menuruti apa yang menjadi perintahnya.

Hitler sangat pintar di sekolah dasar dan kelihatannya dia mempunyai masa depan yang cerah dalam bidang akademik. Dia juga populer dengan siswa lain dan sangat dikagumi karena kualitas kepemimpinannya. Ia juga seorang anak yang sangat religius dan untuk sementara mempertimbangkan kemungkinan menjadi seorang biarawan.

Alois Hitler in 1901
Alois Hitler di tahun 1901
Namun persaingan yang semakin berat dikelas-kelas selanjutnya membuatnya berhenti berusaha untuk menjadi yang terbaik dikelasnya. Ayahnya sangat marah karena ia sangat mengharapkan Hitler untuk mengikuti teladannya dan bergabung denganya sebagai pegawai pemerintah Austria ketika ia lulus dari sekolahnya. Namun, Hitler seorang anak yang keras kepala dan upaya oleh orang tua dan gurunya untuk mengubah pendirianya terhadap kemauan belajarnya tidak membuahkan hasil.

Hitler juga mulai kehilangan popularitasnya dengan teman teman sebayanya. Mereka tidak lagi mau menerima dia sebagai salah satu pemimpin mereka. Karenanya Hitler lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman teman yang lebih muda darinya sesuai dengan wataknya yang suka memberi perintah/otoriter. Dia suka sekali bermain perang-perangan, terutama kalau melakonkan kembali pertempuran dari Perang Boer di Afrika Selatan. Permainan favoritnya memainkan peran sebagai prajurit komando yang menyelamatkan orang orang Boer dari kamp konsentrasi Inggris.

Kelihatanya satu-satunya guru yang disukai Hitler di sekolah menengahnya adalah Leopold Potsch, guru sejarahnya. Potsch, seperti banyak orang yang tinggal di Upper Austria, adalah seorang Nasionalis Jerman. Potsch sering bercerita kepada Hitler dan teman-temannya tentang kemenangan Jerman atas Prancis di tahun 1870 dan 1871 dan mengecam Austria yang tidak mau terlibat dalam kemenangan ini. Otto von Bismarck, kanselir pertama dari Kekaisaran Jerman, adalah salah satu pahlawan pujaan Hitler pada waktu itu.

Ketertarikan utama yang lain bagi Hitler di sekolah adalah seni. Ayahnya sangat marah ketika Hitler mengatakan kepadanya bahwa daripada menjadi pegawai pemerintah ia lebih memilih untuk menjadi seorang seniman. Hubungan antara Hitler dan ayahnya memburuk dan konflik ini berakhir dengan meninggalnya Alois pada tahun 1903. Hitler berumur tiga belas tahun ketika ayahnya meninggal. Kematiannya tidak menyebabkan kesulitan keuangan pada keluarganya. Keluarga Hitler sudah memiliki rumah mereka sendiri dan mereka juga menerima pesangon dan uang pensiun yang lumayan banyak dari pemerintah Austria.

Klara Hitler

Klara Hitler, adalah seorang wanita yang baik dan lemah lembut, dan cenderung memanjakan anaknya. Seperti suaminya ia berusaha dengan sungguh memberi dorongan agar Adolf berhasil di sekolahnya. Usahanya tidak tidak berhasil dan Adolf terus mendapatkan nilai yang buruk.

Pada usia lima belas dia mendapatkan hasil yang begitu buruk untuk nilai ujiannya dan ia diberitahu bahwa ia harus mengulangi pelajarannya selama satu tahun lagi. Hitler membenci peraturan ini dan berusaha membujuk ibunya agar memperbolehkan dia untuk meninggalkan bangku sekolah tanpa lulus pendidikan sekolah menengah. Ibunya menyetujuinya dan Hitler merayakannya dengan mabuk-mabukan. Namun ia mendapatkan suatu pengalaman memalukan dan bersumpah untuk tidak pernah mabuk lagi. Dia menepati janjinya dan saat ia mencapai usia tiga puluhan ia tidak menyentuh minuman alkohol sama sekali.

Menjadi Pengangguran di Wina

Ketika ia berusia delapan belas tahun, Hitler menerima uang sesuai dengan surat wasiat dari ayahnya. Dengan uang itu ia pindah ke Wina di mana ia berencana untuk menjadi seorang mahasiswa seni. Hitler menilai terlalu tinggi atas kemampuan artistiknya dan impianya hancur berantakan ketika Wina Academy of Art menolak permohonannya. Dia juga berusaha melamar pada Wina Academy of Arsitektur tetapi tidak diterima karena dia tidak memiliki ijasah sekolah menengah.

Hitler sangat dipermalukan oleh kedua penolakan ini dan dia tidak bisa menghadap kepada ibunya untuk memberitahu apa yang telah terjadi. Sebaliknya ia terus tinggal di Wina berpura-pura dia adalah seorang mahasiswa seni.

Pada tahun 1907 Klara Hitler meninggal karena kanker. Kematian ibunya berpengaruh begitu mendalam daripada saat kematian ayahnya. Dia selalu mengenang saat-saat bahagia ketika masih bersama ibunya, dan kelak ia akan membawa foto ibunya kemanapun ia pergi dan, itu dibuktikan dengan foto ibunya di tangannya ketika ia bunuh diri pada tahun 1945.

Sebagai anak sulung, Hitler sekarang menerima pensiun pegawai ayahnya. Suatu jumlah yang lebih banyak daripada gaji yang diterima rata-rata orang banyak pada waktu itu dan itu berarti Hitler tidak harus mencari pekerjaan. Dia menghabiskan sebagian besar paginya dengan membaca diatas tempat tidur dan di sore hari ia berjalan di sekitar Wina mempelajari bangunan, mengunjungi museum, dan membuat sketsa.

Pada tahun 1909 Hitler harus mendaftarkan dirinya untuk wajib militer. Dia enggan untuk mengabdi pada Austria, yang ia pandang hina, sehingga ia mengabaikan surat panggilannya. Butuh waktu empat tahun bagi pemerintah Austria untuk menangkapnya. Ketika ia menjalani tes kesehatan untuk Angkatan Darat Austria-Hongaria pada tahun 1914 ia ditolak dengan keterangan sebagai: ".. tidak cukup sehat untuk bertempur dan menjadi pasukan cadangan - terlalu lemah. Tak sanggup untuk mengangkat senjata". (bersambung)

Diterjemahkan dari: www.spartacus.schoolnet.co.uk

Ditulis kembali oleh
Perang Dunia 2

Henki Triswanto

Hanya tertarik pada Perang Dunia 2, apa yang telah saya pelajari,saya share-kan kembali, agar saya mendapat lebih banyak lagi....

Tag : Adolf Hitler
Back To Top